PEREKONOMIAN INDONESIA
“Kebijakan Pemerintah Terhadap Kenaikan
Harga Bahan Bakar Minyak”
Dosen:
Sigit
Sukmono
Disusun
oleh:
Aristia
Karima
28212199
1EB28
UNIVERSITAS
GUNADARMA
KAMPUS
KARAWACI
2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga Makalah ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.Penulisan makalah yang berjudul “Kebijakan Pemerintah Terhadap
Kenaikan BBM” ini, bertujuan untuk mengetahui bagaimana perekoniman di
Indonesia pada umumnya dalam hal pendapatan nasional sampai inflasinya.Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, hal tersebut
dikarenakan kemampuan penulis yang masih terbatas.Namun berkat bimbingan dari
dosen pembimbing, dan beberapa pihak lainnya, akhirnya penulis mampu
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Penulis berharap, makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca sekalian pada
umumnya.Penulis juga mengharapkan kritik dan saran positif yang dapat membangun
dan mengembangkan kemampuan penulis untuk menyusun makalah-makalah lainnya.
Selain itu, diharapkan makalah ini dapat dijadikan bahan pertimbangan demi
meningkatkan prestasi dimasa yang akan datang.
Tangerang,
10 Mei 2013
Penulis
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Blekang
kenaikan
harga minyak ini bermula dari tujuan pemerintah untuk menyeimbangkan biaya
ekonomi dari BBM dengan perekonomian global. Meskipun perekonomian Indonesia
masih terbengkalai mengikuti perkembangan perekonomian dunia, pemerintah
berusaha mengetahui dampak langsung peristiwa kenaikan BBM terhadap inflasi dan
perekonomian di Indonesia. Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang
memegang peranan yang sangat vital dalam semua aktifitas ekonomi, dengan
kenaikkan harga BBM tersebut akan memperberat beban hidup masyarakat dan
berdampak menurunnya daya beli masyarakat secara keseluruhan serta menyebabkan
tingkat inflasi di Indonesia mengalami kenaikan dan mempersulit perekonomian
masyarakat terutama masyarakat yang berpenghasilan tetap.Jika terjadi kenaikan
harga BBM di negara ini, akan sangat berpengaruh pada Permintaan dari
masyarakat akan berkurang karena harga barang dan jasa yang ditawarkan
mengalami kenaikkan. Begitu juga dengan penawaran, akan berkurang akibat
permintaan dari masyarakat menurun. Harga barang-barang dan jasa-jasa menjadi
melonjak akibat dari naiknya biaya produksi dari barang dan jasa. Ini adalah
imbas dari kenaikkan harga BBM. Masalah lain yang akan muncul akibat dari
kenaikkan harga BBM adalah kekhawatiran akan terhambatnya pertumbuhan ekonomi.
Ini terjadi karena dampak kenaikkan harga barang dan jasa yang terjadi akibat
komponen biaya yang mengalami kenaikan. Kondisi perekonomian Indonesia juga
akan mengalami masalah. Daya beli masyarakat akan menurun, munculnya
pengangguran baru dan sebagainya.Inflasi yang terjadi akibat kenaikkan harga
BBM tidak dapat atau sulit untuk dihindari, karena BBM adalah unsur vital dalam
proses produksi dan distribusi barang. Disisi lain, kenaikkan harga BBM juga
tidak dapat dihindari, karena membebani APBN. Sehingga Indonesia sulit untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi, baik itu tingkat investasi, maupun
pembangunan-pembangunan lain yang dapat memajukan kondisi ekonomi sosial.
1.2
Perumusan Masalah
1. Apa pengertian
dari bahan bakar minyak?
2.
Apa saja jenis bahan bakar?
3.
Apa dampak kenaikan
harga BBM terhadap inflasi dan perekonomian di Indonesia ?
4. Apa faktor yang menyebabkan pemerintah ingin
menaikkan harga BBM ?
5. Apa kebijakkan yang
harus dilakukan pemerintah dalam mengatasi inflasi yang di sebabkan oleh
kenaikkan harga BBM ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari
bahan bakar minyak.
2. Untuk mengetahui jenis dari bahan
bakar.
3. Untuk mengetahui dampak kenaikan
harga BBM terhadap inflasi dan perekonomian di Indonesia.
4. Untuk mengetahui faktor yang
menyebabkan pemerintah ingin menaikan harga BBM.
5. Untuk mengetahui kebijakan pemerintah
dalam mengatasi inflasi yang disebabkan oleh kenaikan BBM.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahan Bakar Minyak
Kali
ini kita akan membahas mengenai “kebijakan Pemerintah terhadap kenaikan BBM”. Sebelum
kita membahas mengenai topik diatas alangkah baiknya kita mengetahui apa yang
dimaksud dengan Bahan Bakar. Bahan bakar
adalah suatu materi yang bisa diubah menjadi energi, biasanya bahan bakar
mengandung energi panas yang dapat dilepaskan. Sedangkan BBM (bahan bakar
minyak) adalah sumber energi yang dapat dihasilkan untuk kendaraan pada
khususnya yang dipakai dalam sehari-hari.
2.2
Jenis-Jenis Bahan Bakar
Bahan bakar
padat
Bahan bakar padat merupakan bahan bakar
berbentuk padat, dan kebanyakan menjadi sumber energi panas. Misalnya kayu dan
batubara. Energi panas yang dihasilkan bisa digunakan untuk memanaskan air
menjadi uap untuk menggerakkan peralatan dan menyediakan energi.
-
Bahan
bakar cair
Bahan
bakar yang berbentuk cair, paling populer adalah bahan bakar minyak atau BBM.
Selain bisa digunakan untuk memanaskan air menjadi uap, bahan bakar cair biasa
digunakan kendaraan bermotor. Karena bahan bakar cair seperti bensin bisa
dibakar dalam karburator dan menjalankan mesin.
-
Bahan
bakar gas
Bahan
bakar gas ada dua jenis, yakni Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquid
Petroleum Gas (LPG. CNG pada dasarnya terdiri dari metana sedangkan LPG adalah
campuran dari propana, butana dan bahan kimia lainnya. LPG yang digunakan untuk
kompor rumah tangga, sama bahannya dengan Bahan Bakar Gas yang biasa digunakan
untu
2.3Dampak Kenaikan Harga
BBM
Dampak
Negativ:
1. Tingkat kemiskinan
Negara Indonesia akan meningkat, karena apabila pemerintah memang benar – benar
memberlakukan kebijakan tersebut dapat di pastikan akan lebih banyak angkatan
kerja yang kehilangan pekerjaan ( PHK ) dan makin banyak pengangguran di
Indonesia.
2. Harga bahan pokok
seperti beras, gula, cabe, garam, dan lain – lain akan derastis naik.
3. Tingkat Kriminalitas
bertambah, di karenakan masyarakat kecil yang terdesak dan bingung bagaimana
cara mereka memperoleh makanan sedangkan harga makanan naik, lalu mereka akan
melakukan tindakan kriminal.
4. Akan terjadi banyak kerusuhan, dapat di
pastikan kembali semua golongan akan menolak kebijakan pemerintah ini. Maka
golongan – golongan tersebut seperti mahasiswa ormas – ormas masa, serikat –
serikat rakyat akan mengadakan demo agar aspirasi mereka untuk masalah bbm ini
dapat di perbaiki.
Dampak
Positiv:
1. Munculnya bahan bakar alternative seiring
dengan melonjaknya harga minyak dunia, muncul berbagai bahan bakar alternative baru.
2. Munculnya kendaraan berbahan bakar alternative
sejalan dengan munculnya bahan bakar alternative.
3. Tren bersepeda yang dapat mengurangi
polusi udara dan menghemat BBM.
4. Menambah jumlah BLT yang diberikan
kepada masyarakat miskin.
2.4Faktor Pemerintah
Menaikan Harga BBM
Seperti yang telah diketahui BBM atau
Bahan Bakar Minyak merupakan salah satu komoditas yang sangat berpengaruh dalam
perekonomian di negara kita, karena setiap kenaikan ataupun penurunan harga BBM
akan mempengaruhi harga-harga lain yang berkaitan seperti, harga-harga bahan
kebutuhan pokok, dan lain-lain. Sejak negara kita beralih dari negara
pengekspor minyak menjadi negara pengimpor minyak, yang disebabkan karena
semakin berkurangnya tingkat produksi minyak di Indonesia kita harus selalu
memikirkan solusi bagaimana cara mengatasi masalah bila terjadi inflasi akibat
naiknya harga minyak dunia.
Biasanya faktor yang mempengaruhi naiknya harga
BBM di Indonesia tidak lain karena naiknya harga minyak dunia yang disebabkan
oleh :
-
Berkurangnya
jumlah produksi minyak yang disebabkan oleh negara produsen minyak.
-
Jumlah
permintaan yang terlalu banyak dari konsumen yang melebihi jumlah produksi
yang dihasilkan.
-
Kurangnya
kemampuan OPEC dalam menstabilkan harga minyak dunia.
-
Menipisnya
jumlah persediaan minyak.
-
Invasi Amerika
Serikat ke Irak yang menyebabkan supply minyak mengalami penurunan.
Dan kini harga minyak dunia pun kembali
naik, sehingga pemerintah tidak dapat menjual BBM dengan harga sama kepada
masyarakat karena hal itu dapat menyebabkan pengeluaran APBN untuk subsidi
minyak menjadi lebih tinggi dan dapat memperburuk perekonomian di negara kita.
Akibat dari faktor-faktor tersebut
memaksa pemerintah mengambil langkah untuk menaikkan harga BBM, namun untuk
mengatasi masalah melonjaknya kenaikan BBM setiap tahunnya dan untuk mengurangi
keluhan masyarakat atas naiknya harga BBM pemerintah telah mengeluarkan
kebijakan subsidi BBM. Subsidi BBM adalah suatu kewajiban pemerintah untuk
membayar kepada pertamina jika pendapatan yang diterima oleh pertamina sebagai
penyedia BBM lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan. Kebijakan subsidi BBM
sebenarnya dilakukan untuk mengurangi beban APBN yang berdampak langsung pada
perkembangan perekonomian di negara kita.
Namun dengan kenaikan BBM yang
diperkirakan sekitar Rp.1500/liter ditahun ini yang ditetapkan pemerintah akan
memberikan dampak tekanan pada IHK (Indeks Harga Konsumen) sekitar 2,4 % dan
akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 %, sedangkan inflasi 6-7 %
dari proyeksi 5,5 %.
Hal ini menimbulkan kontravensi
dikalangan masyarakat, banyak protes dan ketidaksetujuan yang mereka sampaikan
pada pemerintah, walaupun mereka telah dijanjikan akan mendapat dana subsidi
dari pemerintah. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa secara langsung
masyarakat lah yang merasakan bagaimana dampak pengaruh kenaikan BBM terhadap
kesejahteraan hidupnya. Bagi mereka naiknya harga BBM menjadi mimpi buruk yang
sangat mereka khawatirkan, karena dengan naiknya harga BBM sudah pasti
mempengaruhi harga-harga lain yang juga pasti naik, seperti harga kebutuhan
pokok, kendaraan umum, dll.
Dan yang membuat hal ini menjadi kronis
karena kenaikan BBM tidak diimbangi dengan jumlah pendapatan rata-rata
masyarakat yang diperolehnya, khususnya golongan menengah kebawah. Jumlah pendapatan
mereka yang sangat minimum membuat mereka tidak sanggup lagi untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya apalagi ditengah melonjaknya harga-harga kebutuhan pokok
saat ini. Dan secara umum naiknya harga BBM dapat menyebabkan bertambahnya
jumlah kemiskinan dan pengangguran di negara kita, dan selain itu juga sudah
dapat dipastikan sebagai negara yang masih berkembang pembangunan ekonomi di
negara kita akan terhambat. selain itu faktor yang membuat masyarakat kecewa
terhadap kinerja pemerintah dalam menangani masalah kenaikan BBM saat ini, yang
khususnya berdampak buruk bagi kesejahteraan masyarakat adalah program
pemberian dana subsidi yang diberikan pemerintah kepada masyarakat khususnya
golongan menengah kebawah beberapa tahun ini nyatanya tidak berjalan efektif
dan terkesan sia-sia bahkan membuat masyarakat sengsara dan perekonomian di
Indonesia semakin parah. Pada dasarnya subsidi yang diberikan pemerintah
ditujukan kepada masyarakat golongan menengah kebawah, namun nyatanya yang
tejadi saat ini penyebaran dana subsidi tidak pernah tepat sasaran.
Dana yang seharusnya diberikan kepada
masyarakat golongan menengah kebawah itu nyatanya lebih banyak diterima oleh
golongan menengah keatas yang menyebabkan masyarakat menengah kebawah merasa
dirugikan. Dan kini masyarakat menuntut penyelesaian yang lebih efektif dan
efesien dibanding memberikan subsidi yang justru penyalurannya tidak pernah
tepat sasaran, agar dampak kenaikan BBM tidak terlalu mengkhawatirkan dan
membuat masyarakat khususnya golongan menengah kebawah menjadi lebih terpuruk.
2.5 Kebijakkan Pemerintah Dalam Mengatasi Inflasi Yang Disebabkan oleh Kenaikkan Harga BBM
Inflasi
yang terjadi akibat kenaikan harga BBM tidak dapat atau sulit untuk dihindari,
karena BBM adalah unsur vital dalam proses produksi dan distribusi barang.
Disisi lain, kenaikan harga BBM juga tidak dapat dihindari, karena membebani
APBN. Sehingga Indonesia sulit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, baik itu
tingkat investasi, maupun pembangunan-pembangunan lain yang dapat memajukan
kondisi ekonomi nasional.
Dengan
naiknya tingkat inflasi, diperlukan langkah-langkah atau kebijakan-kebijakan
untuk mengatasinya, demi menjaga kestabilan perekonomian nasional. Diperlukan
kebijakan pemerintah, dalam hal ini Bank Sentral yakni Bank Indonesia untuk
mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat. Jumlah uang yang beredar di
masyarakat ini berhubungan dengan tingkat inflasi yang terjadi. Banyaknya uang
yang beredar di masyarakat ini adalah dampak konkret dari kenaikan harga BBM.
Bank
Indonesia selaku lembaga yang memiliki wewenang untuk mengatasi masalah ini,
selain pemerintah tentunya, bertugas untuk mengatur jumlah uang yang beredar di
masyarakat. Salah satu langkah yang dilakukan untuk mengatasi inflasi ini
adalah dengan mengatur tingkat suku bunga. Kebijakan menaikan dan menurunkan
tingkat suku bunga ini dikenal dengan sebutan politik diskonto yang merupakan
salah satu instrumen kebijakan moneter.
Ada
beberapa kebijakkan yang dapat diambil pemerintah untuk mengatasi terjadinya
inflasi adalah sebagai berikut:
a.
Kebijakan Moneter
1) Politik
Diskonto
Untuk
mengatasi terjadinya inflasi, maka bank sentral harus mengurangi jumlah uang
yang beredar dengan cara bank sentral akan menaikan tingkat suku bunga pinjaman
kepada bank umum. Kebijakan ini juga disebut dengan Rediscount Policy atau
kebijakan suku bunga.
2)
Politik Pasar Terbuka (Open Market Policy)
Dalam
politik pasar terbuka, bank sentral akan menjual (jika terjadi inflasi) atau
membeli (jika terjadi deflasi) surat-surat berharga kepada masyarakat, sehingga
ada arus uang yang masuk dari masyarakat ke bank sentral.
3)
Menaikan Cash Ratio (Persediaan Kas)
Cash
Ratio merupakan perbandingan antara kekayaan suatu bank dengan kewajiban yang
harus dibayarkan. Untuk mengatasi inflasi, bank sentral akan menaikan cadangan
kas bank-bank umum sehingga jumlah uang yang bisa diedarkan oleh bank umum
kepada masyarakat akan berkurang.
4)
Kebijakan Kredit Selektif (Selective Credit Control)
Untuk
mengatasi inflasi atau mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka
diambil kebijakan memperketat kredit atau pinjaman bagi masyarakat.
5)
Margin Requirements
Kebijakan
ini digunakan untuk membatasi penggunaan untuk tujuan-tujuan pembelian surat
berharga.
b.
Kebijakan Fiskal
Dalam
kebijakan fiskal, untuk mengatasi inflasi pemerintah harus mengatur penerimaan
dan pengeluaran yang dilakukan pemerintah. Dalam hal penerimaan, pemerintah
bisa menaikan tarif pajak, sehingga jumlah penerimaan pemerintah
meningkat. Kebijakan yang kedua adalah Expenditure Reducing, yakni
mengurangi pengeluaran yang konsumtif, sehingga akan mempengaruhi terhadap permintaan
(Demand Full Inflation).
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
uraian yang saya bahas diatas dengan maraknya kasus naiknya
bbm yang dari dulu tidak pernah ada habisnya, akan mempengaruhi dan berdampak
pada perekonomian. Karena setiap kebutuhan pasti menggunakan bahan bakar
minyak. Khsusunya kepada biaya produksi, dikarenakan tingkat kebutuhan yang
mencakup pada kendaraan sebagai alat transportasi dan media dalam adanya
transaksi.
Dampak
kenaikan harga BBM terhadap inflasi adalah akan terjadi kenaikan pada tingkat
persentase inflasi. Jumlah uang yang beredar di masyarakat akan bertambah, dan
akan berdampak pula pada harga berbagai jenis barang dan jasa. Kondisi
perekonomian akan mengalami goncangan, ketidakstabilan akan terjadi. Iklim
investasi akan menurun, sehingga berpengaruh pada jumlah pendapatan dan
pengeluaran pemerintah. Kebijakan pemerintah untuk mengatasi inflasi adalah
dengan kebijakan moneter. Seluruh instrumen kebijakan moneter efektif dalam
mengurangi dan mengatasi inflasi.
Menyikapi
isu kenaikan BBM seperti dalam situasi serba salah. BBM harus naik dan
kebijakan pasca kenaikan harus seiring dijalankan untuk meredam gejolak sosial
yang pasti terjadi. Pertanyaan setiap orang sama, akankah kebijakan ini akan
sedikit demi sedikit membawa rakyat Indonesia menjadi sejahtera? Secara teori,
untuk memetakan aspirasi menjadi sebuah kebijakan, butuh proses.
This entry was posted
on 09.07
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.